Gunung Merapi Erupsi, Senkom Magelang Adakan Koordinasi

Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3) siang yang mengarah ke Kali Bebeng dan Kali Krasak.

Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3) mulai pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Selama periode itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam. 

Erupsi kali ini menyebabkan hujan abu di Kabupaten Magelang dan wilayah sekitarnya. Wilayah Kabupaten Magelang tercatat menjadi wilayah terdampak hujan abu Merapi yang cukup parah. BPBD Magelang mencatat total ada sebanyak 11 kecamatan yang terdampak hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi.

Wilayah terdampak antara lain Desa Paten, Sengi, Ngargomulyo, Keningar, Sewukan, Mangunsoko, dan Krinjing di Kecamatan Dukun serta Desa Ketep dan Wonolelo di Kecamatan Sawangan. Selain itu hujan abu juga terjadi di Kecamatan Candimulyo, Pakis, Tegalrejo, Tempuran, Bandongan, Windusari, Kaliangkrik, Ngablak, dan Mertoyudan.

BPBD Kabupaten Magelang terus menghimbau masyarakat yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika terjadi letusan susulan dari Gunung Merapi.

Rapat Koordinasi Relawan Senkom

Sementara itu Senkom Mitra Polri Kabupaten Magelang bidang kebencanaan mengadakan rapat koordinasi terkait adanya erupsi Gunung Merapi. Rapat ini sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dalam rangka membantu Pemerintah dalam penanggulangan bencana. 

Sesuai hasil koordinasi dan hasil rapat sabtu sore (11/3/2023) Senkom Mitra Polri Kabupaten Magelang untuk selalu update informasi terutama data-data daerah kawasan rawan bencana (KRB), aktif berkomunikasi baik melalui Handy Talkie (HT) , HP ataupun Senkom Digital Communication (SDC).

Ketua bidang PBSAR Kabupaten Magelang Akhadi Supriyanto menyampaikan, semua anggota diinstruksikan untuk aktif dan merespon cepat terhadap kejadian ini. Antara lain melakukan kajian cepat pendataan dampak bencana di masyarakat, mempelajari kontijensi dan dan segera melaporkan kepada pimpinan untuk dilakukan tindak lanjut. (mahendra/sar)