Dalam rangka kesiapsiagaan bencana menuju Pondok Pesantren (Ponpes) yang tangguh bencana, Pengurus Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas Senkom Rescue dan Relawan Ponpes. Kegiatan ini dilaksanakan di Ponpes Barokah, Nandan, Sukoharjo, pada Sabtu (24/6/2023).
Sesuai dengan hasil rapat pengurus harian Senkom Kabupaten Magelang, Sabtu (10/6/2023) Senkom Kabupaten Magelang mengirimkan 2 anggotanya untuk menghadiri Diklat Senkom Rescue se-Jateng sesuai undangan No : SUM-013/PENGPROV-K.SK.MP/V/2023 sesuai Program Kerja Senkom Jateng tahun 2023.
Kegiatan ini dihadiri pembina Senkom Jateng KH. Agus Rudi ST., IAI, Ketua Senkom Jateng Guntur Ivanto, S.T., M.T, Sekretaris Senkom Jateng dan perwakilan dari 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah serta beberapa Pondok Pesantren di Sukoharjo, dengan jumlah peserta kurang lebih 110 personil.
Guntur Ivanto, Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah dalam sambutan menyampaikan bahwa kegiatan diklat ketahanan terhadap bencana kali ini difokuskan tentang materi kesiapsiagaan bencana di Pondok Pesantren.
"Alasan difokuskan di Pondok Pesantren karena pondok pesantren termasuk aset bangsa. Kita latih anggota tentang kesiapsiagaan jika terjadi kebakaran, maupun bencana alam," ujarnya.
"Kita harus benar-benar bisa mengantisipasi kebencanaan, mulai dari cepat menerima informasi, tanggap dan cekatan berkoodinasi, tepat dalam mengambil tindakan dari rekan-rekan semuanya," pesannya.
Guntur berharap setelah diadakan diklat ini, benar-benar bisa mengimplementasikan ilmunya di kabupaten/kota masing-masing.
Selanjutnya Ketua Biro Penanggulangan Bencana dan SAR (PBSAR) Provinsi Jawa Tengah, Edi Ermawan menyampaikan bahwa kegiatan penanggulangan bencana berbasis pondok pesantren, bertujuan untuk membekali peserta agar bisa melakukan pendampingan terhadap pondok pesantren dalam hal penanggulangan bencana.
"Mengapa harus diadakan kegiatan ini? Karena banyak pondok pesantren di Jawa Tengah yang belum mempunyai prosedur tetap tentang penanggulangan bencana. Seringkali jika terjadi bencana, warga ponpes masih kebingungan tentang cara penyelamatan di ponpes tersebut," ujar Edi.
"Harapan kita, setelah mengikuti kegiatan diklat ini, para peserta bisa menerapkan di lingkungannya masing-masing. Antara lain dengan memberikan sumbangsih untuk pondok pesantren dan masyarakat di lingkungannya tentang penanggulangan bencana," tambahnya.
"Semoga semua pondok pesantren di Jawa Tengah menjadi pondok pesantren yang tangguh bencana," pungkasnya. (mahe/sam)
0 Komentar